Minggu, 23 Oktober 2011

@BUNGA SORE WEDNESDAY

senyum, dan semangat mengawali kebahagiaan hari ini.....spirit!!
sebuah kisah.. kira -kira kalau menulis cinta Saya Bisa nggak Yaaaaaaaaaaaaa...simak cerita berikut ini....


@ bunga  Wednesday
Aku seorang gadis manis, bertahi lalat tepat di dekat alis mata. Menurutku wajahku biasa saja. Entah kenapa dengan wajah biasa- biasa saja perjalanan meniti jodohku masih berproses. Ya… bisa dibilang berusaha terus pantang mundur.
Namaku bunga seperti nama bunga dan aku sangat menyukai nama ini karena keindahan dan keharumannya . Perkembangan zaman yang tak menentu membuatku selalu ingin bertahan hidup dengan lebih baik.  Setelah lulus SMA aku berangkat ke Jakarta. Kota yang tak pernah aku banyangkan dimasa kecilku. Satu hal yang membuatku merasa lebih baik mencapai cita dan asaku dengan keringatku sendiri
Sesampainya di kota metropolitan aku tak seperti mereka yang bisa langsung bekerja dengan mudah. Meskipun aku punya saudara, aku merasa sangat bersyukur karena secara tidak langsung aku tak perlu khawatir untuk memikirkan dimana aku tidur. Sama halnya Semarang kota kelahiranku yang sejuk dan Indah.
Ke Jakarta aku membawa beberapa kenangan manis saat  SMP dan SMA. Kata orang kalau cinta pertama  itu sangat indah dan sulit ku lupakan. Aku mengalami ini. Masa- masa sekolah itu memberikan aku pengalaman cinta yang berharga. Rasa deg – deg an yang membucah hatiku, rasa rindu yang menggelisahkan jiwaku. Semua aku alami. Cinta pertama sengaja aku pendam. Tapi tidak dengan kenyataannya . sahabat baikku sangat tahu aku jatuh hati pada seorang cowok yang baik hatinya. Semula memang tak terfikir olehku untuk jatuh hati padanya. Aku fikir cinta itu menyesakkan dada.
Walhasil akhirnya seiring  berjalannya waktu aku semakin jatuh hati padanya. Surat yang ditulis temanku tanpa sepengetahuanku itu sudah sampai ke tangan cowok itu. Sebut saja namannya Joys. Hari – hari ku kulewati biasa saja namun setelah adanya peristiwa menyebalkan itu aku merasa terganggu. Joys hampir setiap hari membaca surat yang ditulis sahabatku atas namaku. Aku sangat malu. Tapi life must go on…
Meskipun aku suka dengan Joys tapi aku tahu bagaimana menyimpan rasa  dengan rapi.Kadang rindu jika tidak bertemu dengannya, merasa deg – deg an kalau melihatnya. Aku sungguh menikmati  jatuh cinta kepada orang yang dia belum tahu rasaku. Akan tetapi nasi sudah jadi bubur. Joys tahu aku suka dia dari surat menyebalkan itu.  Aku  brusaha setengah mati untuk  mengklarifikasi bahwa bukan aku yang membuat surat itu. Tapi hasilnya selalu nihil.
Aktivitasku semakin padat seiring kebutuhan di kota metropolitan yang sangat tinggi biaya hidupnya. Belajar menghidupi sendiri dengan membuka toki serba ada “Toko Lo Butuh gue ada”,  antar jemput anak, privat dll. Pekerjaan dengan waktu yang sangat padat tidak membuat kisah cintaku ku buang begitu saja. Rasa rinduku pada Joys masih menggebu. Dia memang jaim untuk bilang “I Love U” kepadaku. Ah ! bisa jadi memang dia tidak suka  padaku. Tetapi komunikasi aku dan dia jalan terus.  Kalo sudah SMS tak henti – hentinya mengalir.” Apa dia jatuh hati padaku  juga?”
Tanpa  diduga Joys menyatakan cintanya kepadaku . aku sangat terkejut. Muncul berbagai pertanyaan yang menggangguku. Aku panic. Beberapa hal mengenai dia aku buka di diaryku. Aku merasa sangat bahagia tapi  juga sedih. Joys memintaku menjadi istrinya, aku diberi waktu sekitar 1 bulan untuk menjawabnya.
Hari – hari ku sangat panic, rinduku yang menggebu masih ada walaupun aku harus beraktivitas padat. Kelebihan dia sangat banyak pun juga kekurangan dia. Rentan waktu 1 bulan aku gunakan untuk belajar menerima kekurangan dia. Komunikasi kami hanya melalui sms dan telepon. Maklum jarak Jakarta – semarang sangat jauh.
 Rasa cinta yang kurasakan dulu begitu dalam tiba – tiba berbalik hampir 90%, setelah aku tahu bahwa seorang teman sering mengajakku belajar diskusi keislaman di kampus Jakarta. Dan tiba – tiba dia membuka  tentang  profil calon istri yang ia cari. Aku seperti diminta untuk mundur perlahan. Tak bisa aku pulang ke daerah asal. Saat ini Aku masih kuliah semester 3.  Tahun 2011 belum juga Usai. Jakarta yang sudah ku jelajahi masih ku anggap sebagai ladang pengalaman yang harus kelewati.
 Jiwaku yang petualang merasa tak rela untuk kembali. Aku mulai memahami jodoh hanya Tuhan yang punya….dan aku serahkan kepada Tuhan. Bisa jadi inilah cara Tuhan memberi petunjuk. Pun ketika jodoh belum tepat untuk kita pasti Tuhan memberi jalan untuk mejauhkan. Tetapi siapa sangka Tuhan pun akan memudahkan ketika saat waktunya tiba.
Itulah aku enggan untuk berpusing- pusing soal cinta. Aku sangat tahu rasa jatuh cinta, dan aku hanya akan jatuh cinta pada yang sudah Tuhan halalkan untukku. Sepanjang hari aku lewati dengan bahagia. Semua adalah sahabat  baikku dikirim Tuhan kepadaku untuk membahagiakanku. Dan ia akan datang dari Tuhan. Aku tetap menunggu… ya.. Menunggu dari Tuhan. Dan Aku tetap bahagia karena Tuhan pasti memberikan dalam waktu dekat.
Bintaro, 19 Oktober 2011
~TO be Continued Part 2~
Penulis mengucapkan  ucapan special untuk seorang sahabat “Terimakasih untuk Serly*”….atas inspirasi kisahnya^_^. Semoga lancar ya … kuliahnya
*Serly : nama samaran