Minggu, 17 April 2011

WASPADA MSG TERSELUBUNG !!!

Seorang Ibu rumah tangga berbelanja di pusat perbelajaan di kawasan Bintaro besama putra dan putri mereka. saat melewati beberapa rak tibalah mereka di rak yang berisi jajanan /snack. Bermacam variasi yang disedikan, tinggal memilih mana yang cocok tidak repot tinggal ambil kemudian bayar dikasir. Anak - anak begitu semangat mengambil bermacam jenis makanan yang mereka sukai, kecuali "jenis CIKI- CIKIAN" tidak diperbolehkan.
15 menit berjalan sudah penuh keranjang belajaan dengan makanan. Sang Ibu merasa tenang karena tidak ada yang ambil makanan ciki.

OPS ! ADA MSG?

Cuplikan cerita singkat diatas adalah gaya hidup masa kini, mungkin hanya beberapa kalangan tertentu saja yang paham mengenai masalah makanan mana yang mengandung MSG.
berikut paparan majalah famale reader edisi Agustus - September 2006 hal 45 tentang daftar MSG terselubung.

1. Penyedap yang PASTI berisi MSG

  •  Monosodium Glutamate (MSG)
  • Protein  sayuran Hydrolyzed
  • Protein Hyrolized   
  • Protein  tanaman  Hydrolyzed
  • Sari protein tanaman 
  • Sodium caseinate
  • Calcium caseinate 
  • Sari ragi 
  • Protein jaringan (termasuk TVP)
  • Ragi autolyzed 
  • Tepung gandum Hydrolyzed
  • Minyak Jagung 

2. Penyedap yang seringkali mengandung MSG

  • Sari gandum 
  • Malt  Flavoring 
  • Bouillon 
  • Broth 
  • Stock 
  • Flavoring
  • Natural flavors/ Flavoring 
  • Natural beef or chicken flavoring 
  • Seasoning 
  • Pieces   

3 Penyedap yang MUNGKIN berisi MSG

  • Carrageenam
  • Enzymes
  • Soy Protein concentrate 
  • Soy Protein Isolate 
  • Whey Protein concentrate 



TIPS
  1. Bacalah kompsisi sebelum membeli hati hati jika kandungannya/ kadarnya tinggi sebaiknya ganti dengan makanan yang lain 
  2. Makanan / snack yang kaya manfaat adalah buah segar 
  3. Kenali bahan yang mengandung MSG 
  4. Teliti sebelum membeli  
  5. Biasakan makan - makanan organik  bukan makanan fast food




Rokok, Mencerdaskan Anak Negeri



Saatnya tlah tiba
Come join us
Beswan djarum
Semangatmu, ceriamu , prestasimu
Jadilah generasi yang membanggakan
Bersama beswan djarum
Come join us
Beswan djarum
Jingle “Come Join Us” Terdengar begitu menggugah semangat jiwa muda dimanapun dia berada, dari ujung Pulau Sumatera sampai batas Papua. Bagaimana tidak, pada salah satu liriknya berbunyi  “Come join us generasi yang membanggakan bersama beswan djarum”  Ini berisi ajakan untuk berprestasi.Benar. Tidak tanggung – tanggung pihak perusahaan pun bekerja sama dengan media dan instansi pendidikan untuk menyebarluaskan informasi ini. Siapapun yang melihat dan mendengar, dari anak – anak sampai dewasa akan tertarik dengan istilah berprestasi. Efeknya untuk masyarakat  secara tidak langsung positif, apalagi bagi yang membutuhkan dukungan finansial yang tinggi untuk pendidikan. Bagaimana  berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkannya walaupun harus belajar ekstra luar biasa.
Nah, ini ironis dengan dunia medis yang mengatakan bahwa merokok tidak baik untuk kesehatan. Bisa dilihat juga dalam setiap kemasan rokok selalu bertuliskan “Merokok dapat menyebabkan kanker, impotensi, serangan jantung, gangguan kehamilan dan janin”. Kutipan tersebut berhasil menjadikan beberapa kawasan umum menerapkan kebijakan zona rokok. Tandanya cukup mudah bila ada tulisan “Dilarang merokok” Atau “Kawasan bebas rokok “ Itu artinya tidak boleh merokok. Kadangkala  Kutipan  tinggal kutipan, bagi sebagian orang  tidak begitu peduli dengan kutipan tersebut dengan berbagai alasan.
Masyarakat Indonesia masih ada yang pro merokokpun mempunyai sejumlah alasan untuk mendukung keberadaan rokok. Misalnya fakta yang ada dimasyarakat antara lain dari segi seni dan budaya rokok memberikan dukungan financial yang cukup besar untuk menyelenggarakan event tersebut, dari segi olah raga rokok termasuk penyumbang sponsor paling dominan, dari segi pendidikan rokok menjadi donator beasiswa yang tersebar di seluruh sekolah dan perguruan tinggi yang ada di seluruh Indonesia, dari segi lingkungan rokok menggandeng LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) untuk mewujudkan life go green dan dari segi ekonomi menambah pengahasilan pedagang asongan dan petani,  bahkan menjadi sumber pemasukan Negara.
Berprestasi karena  didukung rokok
Fakta dari dinas kesehatan merokok mempunyai banyak efek negatif bagi tubuh manusia, jika diartikan sekilas mungkin sebagian orang akan menolak dengan sub tema diatas. Namun bagaimana persepsi sebagian yang lain ketika rokok berkolaborasi  dengan  pendidikan?. Sudah banyak sumber media cetak maupun elektronik memberitakan banyak pelajar SD - SMA sudah merokok. Tertulis di media yang menyatakan bahwa rokok sudah di konsumsi anak usia sekolah dasar1. Ironisnya disisi lain ini menjadi sumber keberkahan bagi pelajar berprestasi yang justru ada yang tidak merokok . Di website komunitas penerima beasiswa2 dari salah satu perusahaan rokok 60 alumni mengatakan menjadi lebih berprestasi dan bangga dengan mendapatkan beasiswa dari perusahaan rokok, bahkan semua sepakat memberi apresiasi yang tinggi. Data penerima besiswa dari 1 perusahaan  rokok  yang lain (red. Djarum) anggotanya  sudah mencapai lebih dari 6300 orang dari 25 angkatan yang berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia3. Berdasarkan keterangan di www.tempointeraktif.com yayasan Sampoerna telah membiayai pendidikan 9.110 orang dari berbagai tingkat pendidikan sejak  tahun 2001. Setiap tahun Yayasan Sampoerna memberikan beasiswa rata-rata 3.000 siswa diberbagai wilayah di Indonesia.  Meskipun yayasan mereka merupakan  lembaga independen yang terlepas dari perusahaan rokok, PT HM Sampoerna.
Pendidikan merupakan jalan terbaik untuk memperbaiki kulitas sumber daya manusia. Di negeri yang merdeka 17 Agustus 1945 lalu, pemerintah sudah berusaha memprogramkan program pendidikan yang berkualitas untuk anak bangsa. Meski tak bisa dipungkiri pemerintah belum sepenuhnya berhasil, maka pemerintah memberikan kesempatan bagi pihak swasta untuk membantu mencerdaskan generasi bangsa ini.  Dasar utamanya dari UUD 1945 pasal 314 ayat 1 “Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan”.pasal 31 ayat 2 :” Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”.
Dari kacamata Undang undang pendidikan Dasar tanggung jawab pemerintah sepenuhnya. Kemudian tingkat lanjutan  swasta boleh berperan. Realita yang ditemui dimasyarakat, swasta sudah diperbolehkan untuk terlibat lebih banyak dalam mencerdaskan anak bangsa dari level usia dini sampai Perguruan Tinggi (PT). Perusahaan rokok termasuk pendonor dana terbesar untuk pendidikan mulai pendidikan SMA sampai S3 5, baik di  dalam negeri  maupuan di luar negeri mereka menawarkan beasiswa di sekolah bergengsi  dan berkualitas. Tak ayal bisa saringan masuknya sangat ketat 6.  Berawal dari pencarian bibit unggul inilah lahirlah generasi yang berprestasi. Melalui proses magang para penerima beasiswa ini dididik dan diberikan soft skill yang lebih praktis sehingga bisa langsung diterapkan di masyarakat.
Seorang mahasiswi dari Universitas di Bandung usia 22 tahun 7, menerima beasiswa dari perusahaan rokok pada tahun  2009-2010. Dia mengikuti Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) yang diadakan oleh kampus. Proses yang dia lalui cukup menantang  mulai dari seleksi  merancang business proposal dalam waktu yang relatif singkat, presentasi business plan dihadapan para penguji, sesi wawancara, dan mengikuti berbagai workshop dan magang di UKM.
 Rokok memang berbahaya bagi kesehatan 8. Sebuah riset yang dilakukan ilmuwan di Lawrence Berkeley National Laboratory, California, Amerika Serikat, menunjukkan bahwa residu asap tembakau yang melekat pada pakaian, rambut, kulit, dinding, serta permukaan barang lainnya dapat bereaksi dengan zat kimia yang biasa terdapat udara ruangan. Reaksi itu menghasilkan karsinogen atau zat pemicu kanker.  Jelas berbahaya. Namun berbeda untuk bidang pendidikan. Semua yang sedang merokok tentu mengganggu orang yang tidak suka rokok. Dan tidak semua yang mendapatkan beasiswa dari perusahaan rokok  adalah perokok. Dan tidak semua perokok itu mendapatkan beasiswa dari perusahaan rokok. Cukup solutif jika layanan publik memberikan ruang rokok bagi perokok tetapi tetap memberlakukan kebijakan “Area Bebas Asap Rokok”!.  Akan ada statemen yang berbeda seandainya  penerima beasiswa dari perusahaan rokok, padahal tidak merokok. Apa yang anda katakan jika penerimanya anda?