Kamis, 09 Juni 2011

JEJAK MASALAH PENDIDIKAN MENJAMUR* bagian 4


Konsep Berfikir Bloom (Pakar Pendidikan International)
Beberapa delegasi pelajar Indonesia yang mengikuti pertukaran pelajar di luar negeri merasakan rata – rata pelajar Indonesia merasa kurang dalam hal praktek namun unggul secara teori. Padahal teori pendidikan menjelaskan dengan rinci aspek pembelajaran dan tahapan berfikir sebaiknya memenuhi standar proses berfikir dan evaluasi yang sinergi.
Sebagai contoh pakar pendidikan Bloom mengungkapkan proses berfikir dimulai dari tahap pertama  remembering ( mengingat ) ini 28 jenis, tahap ke dua understanding ada  21 jenis, tahap ke tiga applying ada 23 jenis. Tahap ke empat analyzing ada 29 jenis, tahap ke lima evaluating ada 30 jenis, tahap ke enam  creating ada 25 jenis. Konsep Bloom ini menjadi acuan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Berdasarkan jumlah buku pembelajaran di Indonesia rata – rata hanya sampai pada proses remembering dan understanding. Itu hanya dari buku belum proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) di kelas
Proses mencerdaskan bangsa bukan perkara mudah dan cepat. Butuh proses jika proses Bloom diterapkan secara maksimal maka dengan mudahnya Indonesia akan menjadi bangsa pencipta produk bukan pemakai produk. Survey yang dilakukan oleh dr. Andhyka P.Sedyawan seorang master coach dari American Broad of NLP menyatakan perbandingan otak Indonesia dihargai paling mahal dibandingkan otak dari negara lain. Ini menjadi bukti bahwa orang Indonesia belum semua maksimal menggunakan  proses berfikir sampai tahap creating.
Kurikulum yang mencerdaskan bisa dimulai dari level bawah misalnya untuk proses skill beberapa sekolah international dan sekolah alam sudah mulai mengembangkan konsep berfikir inquiry. Dibidang sains level taman kanak – kanak (TK) sudah mulai dipelajari meskipun dengan cara sederhana.
Metode sains seperti :
1.      Meminta siswa untuk mengidentifikasi masalah
2.      Memberikan hipotesis
3.      Menyebutkan variabel
4.      Menguji hipotesis
5.      Mengumpulkan data
6.      Mengatakan kesimpulan yang diperoleh
Kemudian proses skill yang dikembangkan meliputi “
1.      Observing
2.      Communicating
3.      Classifying
4.      Estimating and meansuring
5.      Infering
6.      Predicting
7.      Makin definition
8.      Making using models
9.      Giving hypotheses
10.  Collecting data
11.  Controlling variables
12.  Experimentating
Kurikulum pendidikan di Indonesia tentang membaca pun belum ada padahal pemerintah sudah dengan tegas menggalakkan membaca. Ini seperti meminta masyarakat cerdas secara instan. Sedangkan masyarakat sendiri tidak tahu harus melakukan apa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar